Kamis, 15 Desember 2011

Bemaf Tarbiyah Tekankan Pendidikan Bagi Wanita

Sabtu, 16 september 2006 BEMAF tarbiyah mengadakan talk show woman dengan tema “wanita berbicara pendidikan”. Acara ini diselenggarakan bertujuan memberi pemahaman bagi mahasiswi di IAIN tentang apa sebenarnya pendidikan. Baik pendidikan yang internal dan eksternal.
Talk show ini berusaha memberikan motivasi bagi kaum wanita untuk terus berkecimpung didumia pendidikan. Karena  banyak wanita-wanita Aceh yang telah duduk di bangku kuliah tetapi tidak mensosialisasikan ilmu yang telah didapatkannya. Acara yang di laksanakan oleh kabid keputrian BEMAF  tarbiyah berusaha aktif berperan dalam perubahan pandangan masyarakat terhadap pendidikan bagi kaum wanita tersebut.
Dalam acara ini panitia menghadirkan tiga orang pemateri yang berhasil fdlam bidangnya. Disini pemateri juga mengangkat pentingnya gender.  Pemateri yang datang seperti raihan putri, dosen fakultas tarbiyah, soraya kamaruzzaman, dari flower aceh, dan dari deputi BRR yaitu kartini. Ketiga pemateri tersebut memberikan pencerahan tentang pendidikan dan pentingnya peran gender dalam masyarakat banyak.
Kegiatan ini di targetkan dihadiri  oleh 100 orang peserta, tapi saat acara berlangsung masih banyak sekali kursi-kursi kosong. Hanya nsebagian saja dari peserta yang ikut diacara ini, yaitu sebanyak 55 orang. Dari peserya sendiri dikutip dana untuk fasilitas-fasilitas seperti snack, makalah dari pemateri, dan sertifikat. Namun dari pihak pemateri ada yang tidak memberikan makalah.
Panitia juga membuka peluang untuk umum sepertu, guru-guru di sekolah, dan juga dosen-dosen. Selain khususnya untuk  mahasiswa IAIN. Murniati selaku ketua panitia berharap ada dampak positif bagi kaum wanita dan termotivasi untuk melanjutkan pendidikan. Karena menurutnya selama ini kaum wanita cenderung melanjutkan pendidikan hanya karena tuntutan zaman saja. Dan ini bisa menjadi cerminan bagi kaum wanita akan perannya sebagai tiang dari kukuhnya sebuah kepemimpinan.
“ kami berharap semua kesalahan yang terjadi menjadi evaluasi wanita kedepan, bahwa ia adalah ujung tombak dari rumah tangga yang akan memberi pendidikan  bagi keluarga” Katanya.
Peserta yang mengikuti acara talk show ini juga berharap bahwa kedepannya acara semakin bagus dan menghadirkan pemateri yang berbobot pula. Karena acara peran gender menatap masa depan pendidikan bukanlah hal main-main untuk di bahas. Menurt salah satu peserta, perempuan itu bukan sasaran dari kekerasan tapi bisa menjadi perubah.
“ acara-acara seperti ini sangat memberi efek baguis tidak hanya kepada wanita, tapi juga untuk kaum laki-laki. Sayangnya diruangan tidak ada kaum laki-laki.” Kata……penuh semangat.
…….., seorang pendidik yang juga mengakui bahwa wanita itu juga memiliki sisi negative yang harus diakui oleh setiap individunya. Kekurangan ini lah yang kelak menjadi perbaikan ke depan.
(By : ulfa khairina).

Tidak ada komentar: