Senin, 18 Juni 2012

Trend Online, Belanja Modern


Dimuat di Majalah Potret

Haiii
cantiikk...mau jadi perempuan paling keren se kantor..?? se kampus...??
yukkk, pakai aja gamis model lady emperor ini...warnanya bisa bikin
kamu kelihatan putih lohh....^^
haii cantikkk.....yukk di borong koleksi terbaru Butik Aishi..gamis
model starry polka bikin penampilan kamyu manisss banget
dehhh...matchingin dengan all stuffmu warna maroon dehhh, pastiii bikin
ngiri semua yang ngeliat..^^


Kalimat di atas dapat kita temukan pada butik-butik online yang menawarkan pakaian-pakaian model terbaru. Kalimat sejenisnya ini mampu mempengaruhi dan mangajak para wanita untuk merogoh kocek terdalam dan menarikan jemari di tuts keyboard komputer. Transasksi jual beli secara online pun terjadi.

Tidak hanya di kota-kota besar atau di negara maju. Berbelanja online mulai di kenal sejak beberapa tahun lalu. Tepatnya sejak situs jejeing sosial mulai dikenal di kalangan masyarakat. Kemudahan yang ditawarkan menggoda setiap wanita untuk mulai mencoba dan melakukannya.

Berbelanja secara online mulai marak akhir-akhir ini. Aktivitas ini seperti trend yang terjadi akhir-akhir secara berkala. Khususnya setelah situs jejaring sosial mulai dikenal hingga ke pinggiran. Situs jejeraing sosial seperti Facebook dan twitter merupakan lahan utama untuk berbisnis. Selain tidak sulit mencari pelanggan, kedua situs ini merupakan situs yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat saat ini. Barang yang ditawarkan pun beragam, mulai dari buku, pakaian, sepatu, sandal, tas sampai aksesoris. Harga yang ditawarkan beragam, relatif murah dan tak jarang mahal sekali.

Harga tentunya di luar ongkos pengiriman yang di luar daerah. pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan jasa angkutan udara yang harganya relatif mahal. Ukuran barang tidak mempengaruhi harga menjadi lebih murah. Tetap trend ini tetap diminati oleh masyarakat.

Jejaring sosial seperti Facebook membuka lahan baru untuk butik, gallery dan maupun rumah makan. Mereka akan lebih menawarkan barang-barang baru maupun lama dengan cara menandai foto yang ada ke profil pertemanan di Fb tanpa pandang bulu.

Sistem pembeliannya dilakukan dengan cara sederhana dan mudah. Cukup memberi komentar, mengirim pesan ke inbox atau mengirim sms ke si penjual. Transaksi akan berlangsung. Dalam jangka waktu hitungan hari saja, barang pesananan akan sampai ke rumah.

Para Ibu rumah tangga lebih menyukai berbelanja online dengan alasan lebih bagus dan pilihanya bagus. Mereka tak perlu meninggalkan rumah untuk berbelanja sebuah tas atau sepatu. Kebanyakan para wanita aktif atau memiliki kesibukan di luar rumah, malas meninggalkan pekerjaannya untuk waktu sesaat dengan membeli pakaian.

Wanita lajang berkarir memilih ini sebagai ternd. Sebelumnya trend belanja menggunakan kurir dan katalog juga trend di kalangan wanita.

Huriyah, seorang Ibu dengan satu putra. Ia bekerja di salah satu instansi pemerintahan. Sebagai perempuan yang sibuk, ia lebih menyukai berbelanja secara online daripada memilih dan mencari waktu luang untuk ke toko. Menurutnya, waktu yang dihabiskan di pasar jauh lebih banyak daripada mengantri di bank. Kondisi keuangan juga memaksa untuk terus menguras lebih banyak tabungan daripada berbelanja secara online.

“Kalau online kita cuma lihat satu atau dua barang saja. Kalau ke pasar, kita jadi melihat banyak barang dan semuanya ingin dibelanjakan. Berbeda dengan belanja online, apa yang kita butuhkan saja. Belanja secara online jauh lebih hemat daripada belanja secara langsung. Selain hemat uang juga menghemat waktu”, ujar Huriyah.

Sementara mahasiswi yang semester akhir dan pertengahan di sebuah perguruan tinggi di Banda Aceh, menganggap belanja online bukanlah sebuah trend. Tetapi kepuasan sebagai konsumen dengan harga yang murah. Hal ini karena banyaknya barang di online shop banyak beredar dengan harga murah dan model yang terbaru serta bagus-bagus.

Ida Safitri lebih suka berbelanja tas secara online daripada belanja secara langsung di toko tas. Menurutnya berbelanja secara langsung itu harga terlalu mahal dan capek ketika terjadi tawar menawar. Barang yang dijual juga bukan model terbaru, banyak dipakai oleh konsumen lain. Sementara berbelanja online barang yang ditawarkan kebanyakan memang stok terbatas dan diedarkan ke seluruh nusantara. Bisa dijamin hanya beberapa orang saja yang memiliki barang yang sama. Untuk sistem pemesanan, Ida tidak takut akan mendapatkan harga mahal. Ia akan mengajak teman-teman dekat untuk berbenja barang di toko yang sama. Sehingga ongkos kirim yang mereka kirimkan bisa patungan dan tidak memberatkan.

“Kalau pesanannya barengan malah tidak terasa kita sudah mengeluarkan uang untuk ongkos kirim juga. Murah sekali dibandingkan dengan berbelanja  di pasar atau di toko.” Ungkap Ida.

Selain Ida, masih banyak para wanita yang memilih berbelanja secara online dengan berbagai macam alasan. Tetapi alasan yang dikemukakan tetap saja karena berbelanja secara online lebih mudah dan menyenangkan.

Namun di samping kemuddahan berbelanja secara online ini mudah dan murah. Para wanita aktif yang tergila oleh fashion haruslah khawatir. Dampak negatif tentu ikut hadir seiring dengan dampak positif. Kekhawatiran inilah yang harus di antisipasi oleh pelanggan dan para wanita khususnya.

Beberapa masalah yang sering terjadi yaitu penipuan. Pengiriman barang pesanan baru akan di terima setelah pengiriman sejumlah uang melalui rekening. Sementara pemesan tidak tahu pasti dimana lokasi atau toko si penjual online tersebut. Jika pada transaksi ini terjadi penipuan, seperti barang tidak dikirim, maka pemesan tidak bisa menuntut.

Keluhan lainnya adalah ketika barang yang di pesan datang dengan kualitas tidak diharapkan. Seperti bahan yang tipis, warna tidak seperti yang ditampilkan. Hal ini menjadi masalah dan timbul penyesalan bagi pembeli. Sementara produk yang telah dibeli tidak boleh ditukar atau dikembalikan.

Pembelian secara online umumnya tidak malayani komplain pelanggan. Berbeda dengan pembelian secara langsung, pelanggan boleh mengkomplaim bila ditemui cacat produk bila ada perjanjian dengan penjual.

Jadi, pembelian secara online atau langsung merupakan pilihan. Pilihan tersebut ada di tangan konsumen.