Kamis, 02 Juni 2011

Sheyla Laveyla

Sebut saja namanya begitu. Walaupun namanya bukan seperti itu. Inisialnya KT, di Fb ia menuliskan dengan nama lain dan berinisial TA. Namun aku lebih menyukai menulisnya dengan nama Sheyla Laeyla (SL).

Banyak cerita yang datang silih berganti ketika  menjalani hari-hari ini. Terkadang aku menyesali mengapa harus bertemu dengannya dan sempat akrab cukup lama. Lalu kami dipisahkan karena sedikit perbedaan dan ketidaksempurnaan yang harus kami terima. Lalu kami benar-benar terpisah dan aku merasa dia menusukku pelan-pelan. Seperti pembunuh berdarah dingin yang membunuh musuhnya.

Aku mengenalnya dengan berbagai kesempurnaan yang aku tangkap dari balik kekurangannya yang luar biasa. Kemudian ia pun menunujukkan sisi buruknya yang luar biasa juga padaku. Sekaarng aku harus mengatakan apa ketika terus tersakiti oleh semua sikapnya.

Dia membenci mendadak karena menganggap melewati ambang kecerdasannya dalam berkreativitas. Orang-orang bilang dia tak mau tersaingi. Padahal dia juga tahu kalau tiap orang memiliki kapasitas dan kualitas yang berbeda meski di bidang yang sama. Kata seorang penulis kondang yang karyanya menjadi buah bibir, “kamu menulis sangat baik Ulfa. Tapi kamu kurang data dan malas mengumpulkan semua itu. Sementara dia sanagt rajin dan pantang manyerah dalam melakukan penggalian data. Kekurangannya hanay menunda-nunda pekerjaan saja dan malas mengerjakan semuanya. Tapi dia cukup gigih dalam menlakukannya. Apalgi jika ada pujian dan apresiasi sedikit saja”

Lho, apalagi yang kurang?

Untuk mencari kesempurnaan, manusia memang tak akan pernah diberi kelebihan yang benar-benar sempurna. Menjadi orang yang kaya dan pintar ssaja manusia sudah sombong. Bagaimana jika lebih dari itu? Wah. Luar biasa indahnya dunia ini. Aku tentu ingin menjadi satu diantara manusia pilihan itu.

Sekarang, ketika aku punya seseorang yang benar-benar menyayangiku dan aku mulai bisa menerima kelemahan pasanganku, ia kembali datang dan menghancurkan impianku untuk bahagia.

Ia sama sekali tak merebut BB dari sisiku. Namun ia berhasil menjadi api yang siap membakar ami sewaktu-waktu.

Apa penyebabnya? Aku juga tak tahu pastinya? Tapi akau akan mencari tahu mengapa?

Tidak ada komentar: