Aaaa....!!!!
Aku mesti teriak keras-keras begitu melihat jam digital di layar ponsel sudah membentuk angka sepuluh. Kau bangun kesiangan dua minggu lebih suda. Memang, malamnya aku terserang insomnia tingkat tinggi. Tanpa obat dan tanpa terapi.
Sebelum insomnia itu kembali menyerangku, aku pernah tidur lebih awal. Artinya begitu aku merasa ngantuk, aku langsung mencari lapak buat tidur. Namun suatu perkara membangunkan akau di tengah malam. Alunan lagu BCL, Karena Ku cinta Kau menggangguku tepat jam satu pagi dini hari. Siapa lagi kalau bukan my BB.
Nggak bisa disalahkan juga sih, karena aku yang menuntutnya menelepon aku. Tapi kan bukan tengah malam begitu. Mau tak mau aku terpaksa mengangkat telepon ogah-ogahan dan agak sedikit mengantuk aku berbicara. Ternyata dia marah dan menerbangkan semangat tidurku. Jadilah dua minggu lebih terakhir aku tak bisa tidur lai karena itu.
Kalau masih ada pulsa biasanya aku akan membuka Facebook dan mengomentarai setipa status teman-teman. Aku rasa itu lebih baik untuk aku.
Parahnya aku sudah saling komne-komenan, dan semua teman di Fb sudah terlelap, aku belum bisa memejamkan mata. Jam tiga teng, waktu paling cepat aku tertidur. Akhirnya bangun jam sepeuluh pagi.
Pernah sekali aku sanagt shock. Tiga pesan singkat masuk secara bersamaan. Satu dari my BB, tetangga yang baik hati dan dari sobatku Meimei.
My BB:
“Jam berapa ambil slip?”
Kost-Nyak Boy:
“Kak Ulfa, pat posisi?”
Meimei:
“Fa, udah ambil slip?”
Agak ogah-ogahan aku membuka pesan masuk itu dan “aaaww...!!!”, langsung terhentak bangun. Menyambar handuk dan mandi. Sambilan mempersiapkan pakaian dan semua keperluan untuk pengambilan slip SPP, aku membalas sms mereka.
My BB:
“Iya. Ni lagi ganti baju. Mau pergi. Jemput dunk...”
Kost-Nyak Boy:
“Ni masih dirumah. Mau pergi ke kampus. Udah bayar SPP?”
Meimei:
“Belum. Mei udah ambil?”
My BB tentu tahu aku belum berangkat dari rumah karena tak memnitanya menjemput. Sudah jadi kebiasaanku minta dijemput kalau mau ke kampus empat tahun terakhir ini. Hehehe....
Nyak Boy, tetanggaku yang baik hati itu pasti tak menyangka akalu tetangganya ini belum bangun tidur. Dua malam sebelumnya kami pernah membuat janji. Waktu itu aku menuju ke swalayan bersama beberapa adik kos dan dia menuju masjid.
Aku pernah meminta bantuannya membayarkan SPP-ku. Dia tak menolak dan tak mengiyakan. aku pikir, biarlah ini terlewat hanya sebatas bentuk candaan saja. Tapi SMS itu meyakinkan aku bahwa ia memang berniat menolongku.
Meimei? Kami masih senasib seperjuangan. Kami sama-sama tak diwisuda bulan ini.
Di lain hari dan amsih dalam minggu yang sama. Aku terbangun dan mendapatkan dua SMS. Satu dari Isma dan Sau lagi dari Pak Fairus, ketua jurusan KPI.
Isma mengatakan kalau makalahnya segera diketik da dia akan ambil dengan bayaran seperti rental. Sementara Pak Fairus menyuruhku datang dan bertemu dengannya pada jam 11. Sementara aku melihat sms keduanya pada jam setengah sebelas.
Terpaksa aku memburu waktu, mandi cebar cebuir dan berdandan super kilat. Kebiasaan yang tak bisa kutinggalkan yaitu memakai parfum dan lip balm malah terlupa. Aku jadi tak pede dan terlihat pucat ketika tiba di kampus. Lengkap sudah karena aku juga belum sarapan.
Ketika aku tiba di kampus, Pak Fairus sudah pergi menuju mobilnya. Aku mengejar dan sempat berbicara di depan mobilnya. Namun tak efektif lagi karena beliau buru-buru menuju ke gedung baru di SMU Adi Darma.
Hah, ternyata tidur larut itu memang terbukti tak baik. Tambah lagi menutup semua peluang pagi hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar